Kuliner ini baru saya temui di Surabaya saja. Belum pernah ketemu di daerah lain. Umumnya olahan daging kambing hanya sebatas sate, gule, tongseng, atau becek. Namun yang ini dimasak kare.
Tapi bukan kare seperti masakan arab ya. Yang ini gayanya Jawa Timuran. Dimasak dengan kuah bersantan. Tapi tidak terlalu pekat. Tipis-tipis saja.
Salah satu kare kambing favorit saya ada di Jalan Kenjeran. Kare Kambing Pak Rusman. Lokasinya pas di seberang putar balik pertama setelah persimpangan Tuwowo.
Dari beberapa tempat yang pernah saya coba, ini yang paling cocok. Bumbunya terasa. Kuahnya ringan namun berkaldu. Cara masaknya pas dan tidak prengus.
Makan di tempat ini saya usahakan sejarang mungkin. Terakhir makan sekitar empat bulan lalu. Sumber kolesterol dan asam urat di situ semua. Hehe
Pilihan lauknya banyak. Meski ada daging. Namun berbagai bagian jeroan dan kepala tetap yang paling menggoda.
Sepasang telinga, lidah, cingur, mata dan otak selalu jadi pilihan utama saya. Sesekali juga minta tambah usus keriting. Atau torpedo.
Irisan lauk yang dipilih diletakkan dalam semangkok nasi. Kemudian disiram kuah kare. Terakhir perasan jeruk nipis dan daun bawang menjadi pelengkap hidangan itu. Pas untuk menu santap sarapan atau makan siang.
Saya suka dengan kriuk-kriuk tulang muda dari telinga kambing. Kemudian kenyal dan lembutnya lidah dan cingur. Otak yang lembut dan gurih. Lalu letupan saat menyantap mata kambing seperti pecah di mulut.
Ah masing-masing bagian kepala itu memberikan sensasi makan yang berbeda. Ya rasanya juga teksturnya. Istimewa pokoknya.
Kalau datang jangan sampai kesiangan. Atau bagian-bagian yang limited edition itu bakal amblas. Pak Rus buka mulai pukul 10.00. Biasanya sebelum pukul 15.00 sudah habis. (Galih Adi Prasetyo)
Harga : Rp 15.000-35.000 (tergantung jumlah lauk)
Jam Buka : 10.00-15.00